Lentera-PENDIDIKAN.com,MUARA ENIM-Hanya sekitar empat jam Kota Muara Enim diguyur hujan lebat, beberapa lokasi rendah terendam banjir. Meski tidak ada korban jiwa, membuat ratusan rumah tergenang air dan beberapa warga terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi, Jumat (14/2/2025) sekitar pukul 23.00 WIB.
Menurut Kalaksa BPBD Kabupaten Muara Enim H Abdurrozieq, Sabtu (15/2/2025), bahwa sebelum banjir pada saat itu diguyur hujan lebat dan angin kencang sekitar pukul 20.30 WIB sampai pukul 23.12 WIB. Setelah itu air mulai naik dan merendam rumah warga dengan ketinggian bervariasi.
Saat kejadian pada hari Jum’at (14/2/2025), namun baru dilaporkan warga hari Sabtu (15/2/2025) sekitar pukul 03.43 WIB. Adapun lokasi kejadian, lanjut Abdurrozieq, ada di empat titik didalam kota Muara Enim yakni di Jl. Jend. Sudirman Kelurahan Pasar III (belakang kantor DPD Golkar Muara Enim) rumah yang tergenang banjir sebanyak 35 rumah, Jl. Pandawa Lima dan Gang Serumpun Kelurahan Air Lintang ada 13 rumah, daerah Islamic Center Jl Tembulau 1 (depan Pengadilan Agama) Desa Kepur sebanyak 10 rumah, dan Jalan Ade Irma Suryani (Ayek Puteh) Kelurahan Muara Enim sekitar 200 rumah. Sedangkan penyebabnya selain intensitas hujan lebat, juga diakibatkan terhambatnya aliran air di beberapa titik lokasi yang menyebabkan air meluap ke rumah rumah warga. Selain itu, aliran sungai-sungai kecil tidak dapat lagi menampung besarnya debit air.
“Saat ini, banjir sudah surut, sifatnya numpang lewat saja. Tidak ada rumah yang roboh atau rusak karena hanya digenangi. Begitupun tidak ada korban jiwa, hanya sempat ada yang diungsikan sebagai antisipasi,” ujarnya.
Masih dikatakan Abdurrozieq, pada saat dilapangan, tim bersama aparat pemerintah setempat telah melakukan evakuasi warga yang rentan seperti anak-anak, orang sakit, ibu hamil dan lansia. Selain itu, juga pihaknya telah melakukan himbauan dan pemberitahuan kepada warga untuk tetap waspada apabila ada banjir susulan.
“Kita semalam standby 1 mobil unit mobil rescue, 1 unit perahu fiber, 4 buah dayung, 4 buah pelampung, 4 buah helm dan 7 buah jaket hujan,” ujarnya.
Sementara itu menurut Hesti (35) salah seorang warga Ayek Puteh, bahwa hujan semalam cukup deras. Dan biasanya meski banjir air tidak sampai masuk ke dalam rumah karena pondasi rumah cukup tinggi dari jalan. Namun tidak semalam air sampai naik dan masuk ke dalam rumah. Meski tidak ada barang rusak namun semuanya basah seperti ambal dan sebagainya karena tidak sempat lagi membereskannya.
“Saya awalnya kaget karena dibangunkan oleh tetangga tengah malam yang memberitahu ada banjir,” ujarnya yang telah kecapekan membersihkan lumpur dan kotoran di dalam rumah.