Gas Melon Langka, Usaha Pedagang Kaki Lima Terancam Tutup

Lentera-PENDIDIKAN.com, MUARA ENIM-Masyarakat Muara Enim khususnya pedagang kaki lima mengeluh sulitnya untuk mendapatkan isi ulang tabung gas 3 kg. Meski sudah berkeliling dan mengantri dibeberapa pangkalan namun tetap tidak kebagian sehingga usaha dagangannya terancam tutup.

“Saya sudah dua hari mencari gas, dan sudah empat pangkalan yang didatanginya namun tetap tidak dapat. Jika sampai besok tidak dapat terpaksa jualan ditutup sementara,” ujar Ihsan (18) yang sehari-hari berjualan pecel lele ini, Rabu (5/2/2025).

Menurut Ihsan, bahwa sejak dilarangnya pedagang eceran menjual gas 3 kg, otomatis keberadaan gas bertambah sulit. Bahkan ia sudah dua hari berkeliling mencari informasi dimana ada pangkalan jualan gas 3 kg, namun setiap tahu lokasinya ternyata sudah ratusan masyarakat mengantri sehingga ketika ia ikut antrian ternyata sudah habis. Melihat kondisi ini, kami merasa lebih baik harganya mahal tapi mudah didapat daripada harganya murah tetapi barangnya selalu habis.

“Coba bayangkan pak, kami sudah dua hari harus menutup jualan hanya mencari gas. Kami ingin kembalikan aturan seperti dulu pengecer bisa jualan juga sehingga kami bisa membeli kapan saja dan ada dimana-mana. Ini kendalanya kami juga tidak tahu lokasi pangkalan ini sehingga menyulitkan sekali,” pungkasnya.

Ihsan berharap kepada pemerintah untuk secepatnya ditangani sehingga kelangkaan gas ini tidak berlarut-larut sebab ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Jika kami tidak jualan maka tidak pemasokan bagi keluarga kami.

Hal senada dikatakan oleh Hatta (40) yang sehari-harinya berjualan gorengan di depan RSUD dr HM Rabain Muara Enim, bahwa ia merasa capek sekali baik pikiran maupun tenaga sebab setiap hari harus mencari gas 3 kg. Sebab gara-gara berkelling mencari gas, terpaksa jualannya ditutup sementara sebab tidak bisa berjualan lagi.

“Seharusnya jika Presiden memerintahkan A, maka bawahannya melaksanakan perintah tersebut. Katanya kemarin sudah ada di pengecer, namun sampai hari ini kami masih membeli di pangkalan,” tegasnya.

Sementara itu menurut Alpian (66) pemilik pangkalan gas 3 kg, bahwa pihaknya menyalurkan gas setiap hari Rabu dan Sabtu. Dan hari ini, gas yang masuk sebanyak 280 tabung, dan kita langsung jual langsung ke masyarakat dengan harga sesuai HET. Karena gas isi ulang ini sedikit, sedangkan warga yang antri ratusan terpaksa kita harus bagi setiap KK hanya bisa satu tabung dengan harapan bisa dapat semua.

“Kita selalu jual habis setiap gas masuk baik untuk warga disekitar pangkalan maupun warga yang jauh dari pangkalan,” ujarnya.

Harapan kedepan, lanjut Alpian, dengan melihat kondisi real dilapangan sepertinya perlu adanya penambahan kuota gas 3 kg untuk Kabupaten Muara Enim, karena setiap tahun jumlah penduduk dan pedagang UMKM meningkat yang tentu kebutuhan akan gas juga akan meningkat. Sebab ia merasa pasokan gas untuk pangkalan semakin berkurang bukannya bertambah.

Banner lentera

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *